Amila Safira Arafani, atau akrab disapa Fira, lahir di Bandung pada 16 September 2002. Ia merupakan anak kelima dari pasangan Ismail dan Ilma Nugrahani. Sejak usia dini, ia tumbuh dalam lingkungan yang memberi ruang untuk eksplorasi minat, terutama dalam bidang seni dan pendidikan. Musik menjadi salah satu hal yang sejak awal menarik perhatiannya—bukan hanya sebagai hobi, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi dan ruang tumbuh.
Ketertarikannya terhadap musik semakin terasah saat bersekolah di SMP Negeri 5 Bandung dan SMA Negeri 5 Bandung. Selain aktif dalam kegiatan akademik dan organisasi, Fira memperkuat keterlibatannya dalam dunia musik melalui berbagai jalur. Ia rutin tampil dalam kompetisi musik klasik, tergabung dalam band sekolah, dan secara konsisten melatih keterampilannya sebagai musisi. Selama masa SMA dan awal masa kuliah, ia sempat menjalani peran sebagai musisi paruh waktu—mengisi acara di beberapa venue kecil dan tampil di berbagai acara korporat, baik secara individu maupun bersama band sekolahnya. Pengalaman ini memperluas perspektifnya tentang bagaimana musik tidak hanya sebagai karya seni, tetapi juga sebagai bagian dari industri jasa dan hiburan.
Setelah lulus SMA, Fira melanjutkan pendidikan di Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB). Di kampus, ia mendalami ilmu manajemen dengan pendekatan analitis dan praktikal. Selama masa kuliah, Fira aktif dalam organisasi kemahasiswaan, kegiatan sosial, serta berbagai program pengembangan komunitas. Ia juga terlibat dalam beberapa proyek riset di bidang human capital dan struktur organisasi, serta mendirikan usaha kecil di bidang ritel bersama timnya.
Fira menyelesaikan studi sarjana pada tahun 2023 dengan predikat Cumlaude, dan segera melanjutkan langkah profesionalnya di industri digital. Saat ini, ia bekerja sebagai Strategic Partnership Analyst & PMO di PT Nuon Digital Indonesia by Telkom Indonesia—sebuah perusahaan yang bergerak di sektor hiburan digital, termasuk layanan streaming musik. Dalam perannya, Fira terlibat dalam pengelolaan proyek strategis lintas tim, analisis data mitra bisnis, hingga pengembangan inisiatif kerja sama dengan berbagai pihak, serta penyelenggaraan Indonesian Music Awards 2024. Di sini, ia menemukan keterhubungan antara dua dunia yang ia kenal: musik dan bisnis. Ia tidak lagi terlibat di atas panggung, namun kini berada di balik strategi dan kemitraan yang menopang ekosistem musik digital.
Melalui pekerjaannya, Fira berkesempatan untuk menggabungkan latar belakang akademisnya dengan pemahaman intuitif terhadap dinamika industri kreatif. Ia percaya bahwa keberlanjutan industri hiburan memerlukan pendekatan bisnis yang strategis dan sensitif terhadap nilai-nilai artistik. Perjalanan hidup dan karirnya hingga kini memperlihatkan bahwa integrasi antara minat pribadi dan kapasitas profesional dapat menghasilkan kontribusi yang bermakna, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi ekosistem yang lebih luas.




