Dalam dunia digital, spektrum frekuensi adalah “lahan strategis” yang tak terlihat, tapi sangat menentukan kecepatan, kualitas, dan pemerataan layanan telekomunikasi. Sebagai Dirjen SDPPI, saya melihat pentingnya menata spektrum ini dengan adil, efisien, dan berkelanjutan, terutama untuk mendorong mobile broadband yang merata hingga ke daerah pelosok. Saya memimpin berbagai proses refarming seperti frekuensi 800 MHz, 900 MHz,
2.1 GHz dan 2.3 GHz, untuk memastikan bahwa spektrum yang sebelumnya digunakan secara tidak efisien dapat dialokasikan secara optimal untuk layanan 4G dan 5G. Saya juga memperjuangkan pendekatan berbasis teknologi netral dan koordinasi lintas negara agar interferensi lintas batas bisa diminimalkan. Ini bukan hanya urusan teknis, tapi juga keputusan strategis yang berdampak langsung pada kualitas internet masyarakat sehari-hari.
